Friday, November 30, 2007

"Visit Indonesia 2008, Celebrating 100 Years of Nation's Awakening"


Sekitar pukul 20.00 saya baru saja sampai di rumah. Saat itu ada kedua orang tua yang


sedang menonton TV, seperti biasanya. TV sedang memutar suatu iklan yang penuh dengan


warna dan terlihat sarat dengan pesan budaya. Serta iklan ini diputar beberapa kali dalam versi


yang berbeda-beda. Baru di akhir saya perhatikan iklan ini merupakan iklan terbaru dari


Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai bagian dari soft launching


program terbaru departemen tersebut, yaitu...



"Visit Indonesia 2008"

Suatu program pemerintah Indonesia yang pernah diadakan sebelumnya pada tahun 1991 atau sekitar 17 belas tahun yang lalu untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Bukan hanya kepada masyarakat asing namun juga kepada masyarakat domestik yang memiliki minat sangat kecil terhadap pariwisata dalam negeri. Dari dulu sampai sekarang, masyarakat domestik jauh lebih tertarik menghabiskan dana liburan mereka di luar negeri. Program ini merupakan program pengharapan pemerintah untuk menggalakkan kembali sektor pariwisata Indonesia yang sedang tertidur lelap.



Selanjutnya, memang saya belum bisa menyampaikan banyak hal mengenai program ini, karena seperti tersebut di atas bahwa program ini baru saja diluncurkan. Selain itu, informasi yang dikeluarkan pemerintah pun masih sangat terbatas. Namun apa yang saya pikirkan adalah bahwa saya sebagai penikmat jalan-jalan sekaligus seorang nasionalis merasa pemerintah telah tepat mengambil langkah ini sekalipun program ini cukup terlambat dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, atau Thailand yang sudah meluncurkan program sejenis sejak awal tahun 2000an.



Saya sangat bersuka cita, jika dapat saya katakan seperti itu, dengan program ini. Kita sadari dengan baik bahwa apa yang dimiliki Indonesia sebagai suatu negara terlalu banyak. Ya, mungkin hingga banyaknya sampai-sampai pemerintah kesulitan mengaturnya. Sampai-sampai banyak yang tidak ter-explore. Dengan adanya program Visit Indonesia 2008 ini, banyak perubahan yang dapat kita harapkan demi bangsa. Memberikan pembelajaran kepada masyarakat asing bahwa Indonesia bukan melulu tentang Bali....Hmmm, atau sebaliknya ya? Ya apalah itu. Bahwa Indonesia bukan negara teroris....sekali lagi saya tegaskan, Indonesia BUKAN NEGARA TERORIS. Sedih sekali rasanya hati kita tentunya jika negara kita yang jelas-jelas aman dicap seperti itu oleh sejumlah pihak yang tidak senang bahwa Indonesia bukan lagi negara kaya yang bisa diatur-atur lagi semau perut mereka seperti dulu. Oh, mungkin belum sepenuhnya tidak bisa diatur, tapi paling tidak kini masyarakat Indonesia sudah lebih kritis. Nah yang ini yang sudah tidak bisa diatur-atur lagi. Walaupun terkadang melebihi batas seharusnya. Yah, memang cukup merepotkan hanya untuk membicarakan kondisi negara Indonesia.


Kembali ke point di atas, keberadaan program Visit Indonesia 2008 juga dapat mem-boost up minat orang Indonesia yang sedang berkembang untuk berwisata dalam negeri. Masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidup mereka melalui pariwisata juga dapat terkena imbasnya. Saya yakin, dalam beberapa tahun belakangan dimana pariwisata Indonesia sedang mengalami koma, seperti yang tersebut sebelumnya, banyak pihak yang dirugikan dengan kondisi itu. Semoga program ini dapat merubah kehidupan mereka seperti dulu lagi.


Keyakinan saya bahwa program ini dapat membawa berkah bukan hanya untuk pihak-pihak tertentu, tapi juga untuk Bangsa Indonesia, sebesar-besarnya Bangsa ini. Bayangkan sektor pariwisata negara kita berkembang dan ter-explore dari Sabang sampai Merauke. Bayangkan Papua yang mengandung sejuta keindahan ramai-ramai didatangi wisatawan asing dan domestik...Setahu saya, memang banyak wisatawan datang ke sana. Namun saya yakin melalui program ini, jumlah tersebut akan bertambah sekali. Papua bukan lagi menjadi daerah yang terabaikan.

Terakhir, yang sangat menjadi concern saya dalam beberapa tahun belakangan yaitu klaim negara lain terhadap kekayaan Indonesia, baik itu kekayaan alam maupun kekayaan intelektual. Negara tetangga tersayang dan tercinta kita contohnya, yang selalu kita anggap saudara karena satu rumpun satu nenek moyang dan satu apalah itu, Malaysia, pada beberapa tahun ini, sudah, dengan hebatnya, berani mengklaim beberapa hasil seni BANGSA INDONESIA yang JELAS-JELAS sudah dimiliki sejak kerajaan Majapahit belum berdiri, jika saya boleh melebih-lebihkannya. Seperti motif batik, beberapa lagu daerah, bahkan yang sedang merebak sekarang yaitu Reog Ponorogo. Dari namanya saja sudah jelas dari PONOROGO, suatu daerah di Jawa Timur Indonesia. Beruntung yang saya dengar terakhir bahwa itu hanya isu saja karena sebenarnya Reog sudah dihakpatenkan oleh orang Indonesia bertahun-tahun lalu. Saya kira, Visit Indonesia 2008 dapat menjadi program awareness bagi semua pihak, pemerintah dan masyarakat, untuk lebih menggali pengetahuan dan informasi tentang kekayaan BANGSA INDONESIA serta lebih menjaganya dengan sangat hati-hati, untuk kali ini. Semoga kita tidak kecolongan lagi! Untuk yang satu ini, saya sangat sangat serius.


Saya yakin kita semua punya banyak pendapat, sikap, apalagi kekhawatiran mengenai program ini, terutama jika menyangkut pemerintah kita. Namun di sini saya hanya ingin menyampaikan sikap positif saya. Saya tidak ingin merusak pengharapan besar saya akan program ini, hanya karena pemikiran skeptis saya terhadap pihak-pihak tertentu.


Kalau begitu, mari kita bantu pemerintah menyukseskan program Visit Indonesia 2008.



Let's celebrate 100 years of national awakening!!!





No comments: